Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pentingnya kekuasaan berada di tangan Umat Islam

Oleh: Abu Marwa

“Barangsiapa berperang di bawah panji buta, yang mana dia marah karena fanatisme atau menolong karena fanatisme atau mengajak kepada fanatisme, terus dia terbunuh maka (dia terbunuh) dengan keterbunuhan model jahiliyyah.”  (HR. Ibnu Majah)

Segala puji hanya milik Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmatan lil ‘alamin. Amma Ba’du

 homo homini lupus! (manusia adalah serigala bagi sesamanya). Manusia akan memangsa manusia lainnya. Keadaan ini mendorong terjadinya "perang semua melawan semua"  (bellum omnium contra omnes). Orang yang jauh dari agama cenderung dia akan mengikuti nafsunya. Salah satunya adalah mengejar kekuasaan dan melakukan segala cara yang dia mau demi mendapatkan keinginannya.

Demi melancarkan segala misinya tentu saja orang yang tidak paham rambu-rambu agama akan menabrak semua rambu-rambu agama yang ada.

Melakukan pembangunan segala bidang, infrastruktur dan segala rupa materi tanpa dilandasi semangat ibadah kepada Allah akan menjadikan manusia cenderung berpikir materialis. Kemudian setelah pemikiran materialis menempel, maka selanjutnya akan mnjadikan  manusia menjadi sekuler barulah setelah tahap sekulerisme menggrogoti jalan pemikiran, tibalah atheisme, paham anti Tuhan muncul. Begitulah sejarah mengajari kita bahwa kehidupan jauh dari agama,sikap materialis akan menghantarkan kita pada paham mengeliminasi keyakinan akan adanya Allah sang Pencipta.

Bayangkan bila yang memegang kekuasaan ini adalah orang-orang yang punya jiwa jauh dari agama, tidak paham akannya, dan cenderung berpaham sekulerisme. Tentu saja segala kepentingannya akan mengarahkan kita (rakyatnya ) pada hal yang sama. Bagaiman bila rakyatnya tidak setuju? Segala cara akan ia gunakan untuk mencapai kepentingannya. Bahkan membinasakan rakyatnya sendiri.

Namun,seperti yang kita lihat. segolongan umat yang mengaku islam yang mereka ini masih primitif yang masih lekat dengan bau menyan dan kuburan tak pernah mau belajar dari sejarah. Mereka anggap kekuasaan dan islam tak ada hubungan dan kaitannya satu sama lain.

Dan ingatkah kita ketika konsep NASAKOM muncul, siapa saja yang berperan sebagai tokoh agama di situ? Kelompok mana yang mereka itu bisa hidup bedampingan dengan orang-orang komunis?siapapun tau, orang yang cara berpikirnya masih primitif dan gampang dibodohi maka dia lah yang akan mudah tersesat dan disesatkan oleh orang lain.

Sejarah mengungkapkan ketika Soviet kekuasaanya di pegang oleh Stalin, berapa juta manusia dibunuh? 

Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin nama asli Ioseb Jughashvili atau dikenal dengan nama Joseph Stalin seorang diktator yang sangat lalim, dikenal juga dengan sebutan “Manusia Baja” sebagai namanya (Stalin atau Steel Man). Stallin diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. 

Pun kita lihat ketika Jerman, kekuasaanya dipegang oleh HITLER dengan NAZINYA? Apa yang terjadi? 
Berapa banyak manusia yang dilenyapkan? 

Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.

Bagaimana pula ketika  Bashar Assad memimpin , berapa juta umat islam yang dibunuh?

Tengok apa yang terjadi di Rohingnya, Palestina,Pattani,Chechnya, umat islam dibantai,dibabat habis.
Sampailah kita pada pemahaman bahwa kekuasaan bila dipegang orang yang salah maka akan menentukan arah nasib rakyat yang dipimpinnya.

Indonesia, ...

Ia berdiri di atas umat islam yang dikhianati oleh founding father. Mari buka sejarah,kemerdekaan diperoleh atas perjuangan umat islam, atas darah mereka dalam mengusir kafir Belanda. Namun,kekuasaan diberikan kepada orang yang salah. Kekuasaan yang harusnya diserahkan kepada orang yang paham dan memperjuangkan syariat tapi malah diberikan kepada orang yang mengentuti syari’at, kepada mereka yang berhaluan pemuja nasionalisme.

Apa yang terjadi selanjutnya? Ideologi negara ditentukan mereka, kata berbau syariat dalam Jakarta charter/ piagam jakarta dicoret. Kelompok islam yang ingin menegakkan yang semestinya itu merupakan hak mereka diberangus.

Waktu berjalan dan pemimpin berganti, tapi yang menggantikan tak kalah hausnya dengan nafsu kekuasaan. Bahkan lebih sadis lagi. Kasus pembantaian umat islam yang menolak asas tunggal/falsafah kafir berhaluan nasionalisme, dinamisme, animisme, primitifisme terjadi di segala penjuru negeri. Kasus tanjung priok, kasus talang sari dsb.

Falsafah kafir pembuka tumbuh suburnya aliran sesat begitu dipuja, dibentengi barisan bersenjata berbaju hijau loreng dan coklat yang rela mati demi ideologi itu, didukung ulama suu’ dari golongan bau menyan dan murji’ah penjilat pantat penguasa, belum lagi dukungan pasti dari anak buah Dajjal Amerika dan orang-orang kafir dan sekuler titisannya. Lengkap sudah, negeri ini dikuasai orang-orang yang anti islam, dipenuhi islamophobia.

Hari demi hari kaum muslimin yang jujur dengan agamanya disisihkan, disudutkan, dicaci, diusir, dibunuhi!! Tidakkah kalian yang punya iman dan mengaku islam melihat kepingan puzzle yang semakin terangkai ini??!!

Indonesia ..

Negeri kaum muslimin yang dikuasai tangan –tangan anti islam yang mengaku islam. Apakah kita masih bisa berpikir ini negara islam, negeri yang memperjuangkan syariat islam? Tanah ini telah dirampas di atas penderitaan dan darah kaum muslimin yang jujur.

Maka salahkah bila kekuasaan ini kami rebut kembali, karena itu hak kami? Jawablah wahai kaum muslimin yang menyebut kami radikal dan teroris!!

Maka salahkah bila kami mengganti hukum dan sistemnya dengan Hukum yang telah Allah turunkan? Maka jawablah wahai kaum, ragukah kalian dengan hukum Allah?

Dan apakah gemerlap dunia telah memenuhi hati kalian sehingga iman itu sudah tidak ada lagi dan apatis dengan semua ini, dengan apa yang terjadi,dengan nasib kaum muslimin yag jujur yang ingin menegakkan syariat di negeri ini? Jawablah wahai kaum yang berpikir?! Jawablah dengan imanmu..

Maka jika kalian takut mati dan terlalu cinta dunia, maka biarkanlah orang-orang yang jujur itu melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dan berhentilah kalian dari mengomentari kami , hentikanlah tuduhan teroris , radikal, karena sejatinya itu membuat kalian berada dalam kubu mereka.

Jika kalian masih ingin menikmati dunia, memuaskan nafsu kalian dengannya sampai tanah menutupi mulut kalian, maka lakukanlah,karena hari pertanggung jawaban semakin dekat. Dan takutlah dimana di hari itu, hati, penglihatan dan pendengaran semua akan dimintai pertanggung jawaban.

Dan kini,di tanah yang diberkahi , khilafah Islamiyyah telah tegak berdiri, syari’at islam tegak di dalamnya, darah dan harta kaum muslimin dilindungi, mereka bebas menjalankan syari’at islam, kafir dzimmi merasa aman hidup di dalamnya, kesejahteraan dijamin,dan semakin hari kekuasaannya semakin meluas. Berhala dihancurkan, hudud dilaksanakan.

Tapi di negeri ini, di Indonesia ini, khilafah dicela, dituduh membunuh sesama kaum muslimin, divonis radikal, khowarij, sesat..tidak sesuai islam. Jawab ..!! bagian yang mana tidak sesuai islam?! Tengoklah negerimu yang aliran sesat begitu bebas tumbuh subur, orang murtad, pindah agama hari demi hari menjadi lumrah, zina merajalela, perdukunan semakin marak, korupsi menjuarai, keamanan susah terjamin, begal di sana-sini, diskotik/cafe hampir memenuhi, judi apalagi.

Apa ini yang sesuai syari’at islam?!

Kepentingan Amerika didahulukan , kerja sama dengan negara kafir pasti, budaya barat mendominasi, wanita bunting diluar nikah hampir tiap hari. Maka berpikirlah mana yang sbenarnya sesuai dengan islam, negara mu apa Daulah islam yang kau sebut sebagai teroris?

Jika yang memerangi orang kafir yang berlumuran darah kaum muslimin itu teroris,jika yang memerangi pemerintahan yang mereka ini menjadi kawan negara yang berlumuran darah kaum muslimin disebut teroris, jika orang yang tidak setuju dengan falsafah kafir bangsa indonesia disebut radikal, maka bersenang-senanglah kalian untuk sementara waktu. Sholatlah ,zakatlah dengan tetap beraqidah Pancasila hingga kalian menemui hari ditimbangnya amal kalian.

Wahai Kaum muslimin negeri ini..mungkin harta kalian tidak tercuri, tapi aqidah kalian telah berganti. Itu semua karena terlalu lunaknya kalian menyerahkan kekuasan kepada orang yang salah. Standar kalian dalam memilih pemimpin hanya nasib kedepan tentang materi, nasib iman.. kalian acuhkan.

Ingatkah kalian bagaimana nasib sahabat yang tidak mau hijrah dan tetap tinggal di negeri kafir Mekah karena merasa nyaman akannya, kemudian tibalah masa dimana kaum muslimn Madinah bertempur dengan kafir Mekkah. Muslim yang tinggal di Mekkah dipaksa memerangi pasukan yang dipimpin Rasulullah..
Tidak mustahil, kalian yang saat ini masih sholat, zakat , puasa , dan masih membela negeri ini, negeri boneka Amerika, suatu saat akan dipaksa berperang di bawah bendera Amerika untuk berhadapan dengan Daulah Islamiyah .

Maka sebelum terlambat, tentukan nasib kalian sendiri...!!

"(Ingatlah) suatu hari (yang pada hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu dan mereka tidak dianiaya sedikit pun. Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)." [al-Isrâ`/17:71-72]

Karena sesungguhnya nanti di akherat kalian akan dikumpulkan  bersama dengan pemimpin kalian..sekarang siapa pemimpin kalian??

Ka’ab bin Ujrah  berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Akan datang di kemudian hari nanti, setelah aku tiada; beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barang siapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu (mendukung) tindakan mereka yang aniaya itu, maka ia bukan termasuk umatku, dan bukanlah aku daripadanya. Dan ia tidak akan dapat sampai datang ke telaga (yang ada di syurga).." (Hadis Riwayat Tirmidzi, Nasae’i dan Hakim.)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesan untuk Kalian Jika Masih Mempunyai Akal...



Oleh : Abu Marwa

Segala puji hanya milik Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmatan lil ‘alamin. Amma Ba’du

Seperti kata Shandel, bahwa bahaya terbesar yang dihadapi umat manusia pada zaman sekarang bukanlah ledakan bom atom, tetapi perubahan fitrah. Unsur kemanusiaan dalam diri manusialah yang sebenarnya sedang mengalami kehancuran sedemikian cepat. Hingga yang tercipta sekarang adalah ras-ras non manusia—mesin berbentuk manusia yang tidak sesuai kehendak Allah. “Mereka ibarat menjual ‘sesuatu’ namun mereka sendiri yang harus membayar harga ‘sesuatu’ tadi; Berbaris di depan “rumah perampok”, menanti giliran untuk diri sendiri untuk dirampok. 

Penyakit cinta dunia dan mengikuti hawa nafsu telah menggerogoti jiwa-jiwa manusia. Anehnya mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang sakit bahkan hampir sekarat karena tiap saat menelan racun sekulerisme, liberalisme dan falsafah kafir lain yang berseberangan dengan islam. Naudzubillah tsumma Naudzubillah.

 “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Jaathiya : 23)

Spirit islam telah tertanggal dari dirinya berganti dengan budaya permisif dan materialis.Dalam pikirannya ,yang ia pandang dalam kehidupan hanya mengejar dunia, menggapai dunia, memeluk dunia dan mencari keamanan, kenyamanan dunia, dunia dan dunia.

 ”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS Al-Mu’minun ayat 71)

Lihatlah ketika media sekuler gencar-gencarnya memfitnah para junud Daulah  yang memperjuangkan islam, yang rela meninggalkan pekerjaan, dunia, bahkan keluarga yang dicintai untuk membela saudaranya yang tertindas , mereka senantiasa tetap sabar meski hari-hari mereka di bawah gempuran bom, rudal dan terjangan peluru, waktu istirahat berkurang. Ironinya masyarakat yang mengaku dirinya islam  dan beriman, secara keji mengaminkan tuduhan keji media sekuler. 

Seolah media sekuler itulah yang membawa kebenaran, seolah media sekuler itulah yang memperjuangkan kehormatan islam. 

Mereka lupa, tiap detik di media itu, betina telanjang berlalu lalang, mereka lupa ketika mengatakan IS sesat, pada saat bersamaan si pembawa acara tak berhijab bisa jadi kafir asli pula.Mereka seolah juga lupa senantiasa media itu, mencekoki anak-anaknya, memotivasinya agar selalu memuja memuja fisiknya. Seolah-olah TV itu sudah menjadi Nabi, yang tingkah polahnya selalu diikuti tanpa sedikitpun protes.

Sungguh Khilafah yang kau cela itu sejatinya bermaksud melindungi dan mempperjuangkan kehormatan kalian wahai kaum muslimin,sungguh mereka berjuang untuk keamanan kalian dari rongrongan dan tindakan licik dari orang-orang kafir. 

 Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. …” (QS Al-Baqarah [2]: 120)



Sungguh mereka itu ada untuk kemuliaan islam dan kaum muslimin.Namun kenapa kalian tak kunjung sadar juga. Apakah bila tanah belum masuk ke mulut kalian, kalian tak akan sadar?

Seorang muslim  bila datang kepada mereka berita dari orang fasiq, maka wajib bagi mereka untuk tabayyun, apatah lagi berita itu dari orang kafir. Belumkah akal kalian bisa digunakan?

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS. Al-Hujurat : 6)

Sungguh banyaknya jumlah orang dalam satu perkataan tak menjamin itu merupakan sebuah kebenaran.

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”
[QS.al-An'am/6: 116]

Imam Baidhowi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud dengan umumnya manusia adalah orang-orang kafir atau orang-orang bodoh tentang agama atau pengikut hawa nafsu.” [Tafsir al-Baidhowi: 2/199]

Syaikh Abdurrohman as-Sa’di  berkata: “Ayat ini menjelaskan bahwa kebenaran itu bukan karena banyak pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang mengerjakannya sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit, sedangkan yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban bagi umat Islam adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh.” [Tafsir al-Karimur Rohman: 1/270]

Maka telitilah wahai kaum muslimin, daging mujahid itu beracun, daging Junud dan Anshor daulah itu tak enak kau makan, apalagi berpikir untuk lahap mengkonsumsinya..

Hanya karena terduga mereka mendukung IS, banyak yang diusir dari kontrakannya. Hanya karena mendukung IS, mereka dicela habis-habisan oleh masyarakat sekitar. Tak ketinggalan Spanduk dan Banner IS itu tersebar dimana-mana , seolah-olah IS itu akan mencelakakan agama kalian.Kenapa bisa terjadi seperti itu? 

Tak lain dan tak bukan karena kalian terlalu latah dengan berita yang dihembuskan media sekuler lagi kafir itu. Kalian terlalu menikmati daging saudara kalian sendiri, kalian lebih suka mencelakakan saudara kalian sendiri agar leluasa didzolimi oleh musuh islam itu.

Lain hari kalian berkata IS itu tidak sesuai islam, lain waktu kalian berkata IS bentukan inteligent, bentukan Amerika,..

Padahal dengan mata kepala kalian sendiri mengetahui bahwa pemerintah kafir indonesia itu bonekanya AS, padahal tentu kalian juga mengetahui bahwa media sekuler itu tak lain dan tak bukan adalah tangan panjang musuh-musuh islam, tapi anehnya kalian benci IS karena diduga bentukan Amerika padahal senyatanya lidah kalian itu perpanjangan dari media sekuler pendukung Amerika, apakah ini masuk diakal?? ataukah dengan ini kalian masih pantas disebut kaum berakal??!!Maka cepatlah bangun, dan segera cuci muka, bertaubatlah atas tindakan kalian.

Maka berhentilah dari mencela pejuang islam, berhentilah dari memfitnah dan menyudutkannya sebelum lidah dan mulut kalian mencelakakan diri kalian menuju api yang sangat panas yang tidak ada bandingannya di dunia ini, yang dapat mengelupaskan kulit kepala..

 ” Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Al- Hujurat: 12).

Dan kami berpesan kepada kalian ,jauhilah ulama-ulama jahat itu, mereka katakan IS sesat, tapi di lain waktu mereka sendiri yang menyambut gembira Obama yang kafir, yang tangannya berlumuran darah kaum muslimin hadir di masjid istiqlal yang kau kenal.Apalagi dengan BNPT yang tiap hari duduknya dan kerjanya utnuk kepentingan anak buah dajjal.Apakah ini islam yang kau kenal wahai kaum? Apakah islam yang kalian sukai adalah yang selaras dengan keinginan Amerika dan Ulim Amrikiyyah?

Telah jelas dan terang bahwa setan itu adalah musuh kalian yang nyata.Dan Amerika beserta bonekanya itu adalah senyata-nyata setan.

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208]

Sungguh kebenaran itu terlihat jelas, perbedaan dengan kebathilan seperti siang dan malam, maka telitilah dalam mengambil sikap, wahai kaum muslimin!! telitilah dan belajarlah . Belajarlah ketika kebodohan merajalela, agar kalian tak masuk daftar orang bodoh dan dibodohi.

Di antara tanda-tanda akan datangnya kiamat ialah dihilangkannya ilmu (tentang Ad-Din) dan tetapnya kejahilan”. [Shahih Bukhari, Kitab Al-Ilm, Bab Raf'i Al-Ilmi wa Zhuhuri Al-Jahli 1:178, Shahih Muslim, Kitab Al-Ilm, Bab Raf'i Al-Ilmi wa Qabdhihi wa Zhuhuri Al-Jahli wa Al-Fitan fi Akhir Az-Zaman 16:222].

Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan ada hari-hari diturunkannya kejahilan dan dihilangkannya ilmu (Ad-Din)”. [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Zhuhuri Al-Fitan 13:13].

Sungguh Daulah Khilafah itu datang untuk menghajar kaum kafir yang tangan mereka berlumuran darah kaum muslimin..

Dan ketahuilah menghajar yang cerdas itu tidak selalu memakai mikrofon, tidak selalu naik di atas mimbar. Menghajar yang benar-benar mengenyahkan mereka dari muka bumi adalah dengan sembelihan dan berondongan peluru. Itu suatu kemestian bagi mereka kaum yang hanya paham dengan bahasa kematian agar bertaubat dari mendzolimi kaum muslimin.

“…akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs.Al A’raf:187)

Yang mereka ketahui hanyalah dengan Demokrasi,sungguh.. sejak zaman sebelum ada empu Gandring lahir pun, demokrasi telah gagal, karena ia juga merupakan hembusan setan.

“ dan sesungguhnya Kami telah mengulang ulang kepada manusia didalam Al-Quran ini setiap macam perumpamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukai selain mengingkari”. (Qs.Al Isra’:89)

Maka perang dan kekerasan terhadap orang kafir yang memerangi islam itu sebuah kemestian.

Rasulullah bersabda:

“Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat, sampai Allah sebagai satu-satunya sembahan tidak ada kesyirikan baginya dan dijadikan rizki dibawah bayangan tombakku, dan dijadikan hina dan rendah bagi siapa saja yang menyelisihi urusanku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia menjadi bagian kaum itu”.(HR.Ahmad)

Maka ketahuilah kaum yang mempunyai akal, bahwa kami datang dengan membawa pedang untuk kemuliaan islam dan kaum muslimin. Tidak berguna celaan, cacian, fitnah keji kalian.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS al-Maidah [5]: 54)

Itulah karunia Allah yang diberikan kepada yang dikehendaki-Nya,maka introspeksilah kalian masuk bagian yang murtad atau yang mendapat karunia??

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ya, ISIS adalah Khowarij...

Oleh: Ganna Pryadharizal, Alumnus Universitas al Azhar, Mesir
Sejak kemunculannya pada April 2013, Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS) yang didirikan demi mengembalikan supremasi syariat Islam, tidak pernah berhenti didera berbagai macam bentuk demonisasi. Secara sederhana, “demonisasi” (demon=setan) berarti sebuah bentuk propaganda untuk menjelek-jelekkan satu pihak sampai sejelek-jeleknya. Sehingga pihak tersebut dianggap sebagai setan oleh orang-orang yang termakan propaganda tersebut.
Demonisasi menjadi sebuah bagian proses dari “demonologi” yang diartikan Noam Chomsky (1991) dalam bukunya Pirates and Emperor: International Terrorism in the Real World, sebagai sebuah “rekayasa sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman menakutkan, sehingga ia harus dimusuhi, dijauhi, dan bahkan dibasmi”.
Upaya kriminal ini benar-benar dialami ISIS. Begitu banyak upaya dilakukan para musuh untuk mendistorsi setiap tindak-tanduk institusi yang dipimpin oleh Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Salah satu bentuk demonisasi terhadap ISIS terjadi melalui labelisasi stigma (ciri negatif) dari orang-orang Islam yang sepertinya sangat keberatan dengan tegaknya Daulah Islam. Sangat disayangkan, orang-orang yang mengklaim berafiliasi kepada Islam, ajaran salaf, penuntut ilmu, dan lain sebagainya, justru secara keji mencap ISIS dengan berbagai terminologi (istilah) negatif dan destruktif.
Di antaranya adalah stigma “Khawarij”.

“Khawarij!”
“Khawarij! Khawarij! Khawarij!” Inilah komentar dari para ulama komprador (agen) yang menyokong hegemoni para penguasa thaghut kafir tentang qiyadah (pimpinan) dan Mujahidin ISIS. Mereka tidak henti-hentinya menyematkan label “Khawarij” di setiap mimbar masjid, bedah buku, seminar, dialog, dan forum diskusi.
Selain melancarkan serangan dalam pertempuran fisik, musuh-musuh ISIS memahami pentingnya serangan propaganda melalui perang terminologi. Mereka membombardir ISIS dengan serangkaian istilah buruk untuk meruntuhkan kepercayaan umat. Musuh mengeksploitasi berbagai nama dan istilah yang sesungguhnya sangat tidak tepat disematkan kepada para pejuang tauhid dan Mujahidin. Strategi yang nampak sederhana, namun mematikan.
Musuh telah menabuh genderang perang istilah. Maka tidak salah jika kita pun bermain dalam Perang Terminologi ini.
Kita tegaskan; memang benar bahwa ISIS adalah “Khawarij”! Namun menurut makna etimologis (asal-usul kata), yang artinya adalah ‘keluar’.
Dalam bahasa Arab, kata “Khawarij” merupakan derivasi (bentukan) dari nomina (kata benda) khuruj yang artinya adalah ‘keluar’. Sedangkan menurut istilah dalam aliran pemikiran Islam, Khawarij adalah golongan yang keluar dari barisan penyokong Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan selanjutnya menjelma menjadi satu sekte dengan dogma keagamaan ekstrem.
Sekali lagi kita tegaskan, ISIS adalah “Khawarij” dan pemimpinnya Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi adalah pemimpin “Khawarij”, namun dalam pengertian ahistoris yang beririsan dengan pengertian dalam studi sejarah Islam.
ISIS adalah “Khawarij” (keluar). Ya, ISIS keluar di saat kaum Muslimin menggelepar bak ikan yang diburu oleh nelayan. ISIS keluar dari sikap acuh dan berpangku tangan, dan bergerak memompa semangat jihad umat dan memotivasi mereka untuk mendobrak belenggu para thaghut kafir. ISIS keluar dari gerahnya ruang gelap kesyirikan dan kekafiran yang merajalela di bumi kepunyaan Allah Swt, menuju angin segar ditaman hijau yang berpendaran cahaya tauhid.
ISIS adalah “Khawarij”. Benar, karena ISIS keluar menuju medan jihad Irak dan Suriah untuk menegakkan kalimat la ilaha illallah (tiada sesembahan yang layak disembah selain Allah) dan mengerjakan proyek Khilafah Islamiyah.
ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari poros Iblis menuju penyembahan Allah semata. ISIS keluar dari kungkungan para pejabat Gedung Putih (baca: Amerika Serikat) dan negara Zionis Israel. ISIS keluar untuk mencabik-cabik Protokol Zionis dan menghadang orang-orang Zionis yang berkeliaran untuk  membuat kerusakan.
ISIS adalah “Khawarij”? Betul, karena mereka keluar dari kepatuhan terhadap undang-undang “bumi”, menuju ketaatan mutlak kepada ajaran-ajaran “langit”. Mereka membuang jauh-jauh undang-undang internasional, dan memeluk erat-erat lembaran-lembaran Al-Quran. ISIS keluar untuk meluluh-lantakkan berhala-berhala profan kontemporer, sebagaimana dulu berhala Hubal, Manat, Lata, dan Uzza dihancurleburkan.
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari penghambaan sesama manusia, menuju penghambaan kepda Allah Yang Maha Kuasa. Mereka keluar dengan menghunus pedang kemuliaan untuk menuntut balas kepada orang-orang kafir yang telah membuat anak-anak muslim menjadi yatim dan merampas harta-benda kaum muslimin. ISIS keluar dari penderitaan tiada henti, menuju impian eskatologi Islam (kehidupan akhirat).
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari jalan tak berujung yang telah membuat banyak manusia tersesat, menuju jalan kebenaran yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan nyata. Mereka keluar dari rumah dan kampung mereka yang fana menuju ‘kampung’ keabadian melalui jalan mati syahid.
ISIS adalah “Khawarij”! Ya, mereka keluar untuk meniti teladan Rasulullah yang dulu keluar dari Makkah menuju Madinah demi menggembleng keimanan dan kekuatan fisik, serta mendirikan Daulah Islam yang berwibawa. Mereka keluar dari kamp-kamp pelatihan (I’dad)dan kawah candradimuka jihad untuk menaklukkan markas-markas musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dulu Rasulullah keluar dari Madinah untuk menaklukkan Makkah agar tidak ada lagi manusia menghamba kepada selain Allah.
Ya, ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari keburukan dengan segenap maknanya, menuju segalakebaikan menurut Allah dan Rasul-Nya. Allah pun akan membantu mereka keluar dari kegelapan, menuju cahaya. Allah berfirman tentang hal ini: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 257). Mujahidin siap berjibaku melawan musuh, di setiap peperangan dalam bentuk apapun (!)
Editor : Arkan al Fadhil, Shoutussalam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tanda-tanda Kebenaran Daulah Islam ISIS

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Wal ‘izzatu lillahi wa li Rasulihi wal mukminin. Amma ba’du.

Kami mulai tulisan ini dengan beberapa pertanyaan berikut:

Mengapa di dunia ini boleh muncul negara agama, seperti Vatikan di Italia? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara liberal kapitalis seperti Amerika dan Uni Eropa? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara atheis komunis seperti China, Kuba, Korea Utara? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara nasionalis seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan seterusnya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara kerajaan seperti Inggris, Malaysia, Denmark, Swedia, Spanyol, dan sebagainya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara kerajaan/keemiran seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, Yordania, dan sebagainya? Mengapa di dunia ini boleh berdiri negara rasialis seperti Israel, Iran, Irak, (dulu) Afrika Selatan, dan sebagainya?

Negara-negara itu boleh berdiri di atas ideologi masing-masing, dengan wajah dan prinsip politiknya masing-masing. Namun mengapa di dunia ini tidak boleh berdiri NEGARA ISLAM(Daulah Islamiyah)? Ini sangat mengherankan. Ini adalah ketidak-adilan telanjang. Semua agama dan ideologi boleh punya negara, tapi Islam dilarang. Padahal Islam punya sejarah kenegaraan sangat panjang, melebihi semua ideologi-ideologi tersebut. Islam punya sejarah Kekhalifahan sekitar 1400 tahun lamanya.

Siapa yang Membenci Kebaikan Pasti pada Dirinya ada Keburukan
Siapa yang Membenci Kebaikan Pasti pada Dirinya ada Keburukan

Pertanyaan selanjutnya: Apakah tidak boleh kalau Umat Islam berusaha mendirikan kembali Negara Islami di tanah mereka? Tidak bolehkah kaum Muslimin mendirikan Daulah Islamiyah yang sesuai keyakinan dan ideologi Islaminya? Salahkah kalau generasi Islam masa kini ingin membangun lagi kejayaan peradabannya seperti di masa lalu? Orang atheis, komunis, kapitalis, Yahudi, Nashrani, sosialis, nasionalis, dan seterusnya boleh mendirikan negara, mengapa kaum Muslimin dilarang mendirikan Daulah Islamiyah sebagai impian dan harapan hidup?

Pertanyaan-pertanyaan ini perlu kami sampaikan terlebih dulu, sebelum kita masuk ke pembahasanDaulah Islamiyah fi Iraq wa Syam (ISIS). Jadi berdirinya ISIS adalah buah dari impian, harapan, dan perjuangan kaum Muslimin selama hampir satu abad, sejak runtuhnya Khilafah Turki Utsmani di Turki. Berbagai proyek penegakan Negara Islam sudah dilakukan, dan kini ia menjelma lebih kongkret dalam wujud Daulah Islamiyah di Irak dan Syam, yang dipimpin oleh Al Ustadz Al Amir Al Mujahid Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah wa iyyana jami’an.

Kalau Amerika melarang berdirinya Daulah Islamiyah ini, maka pertanyaannya: Siapa yang membolehkan mereka mendirikan negara sekuler, kapitalis, liberalis di muka bumi?

Kalau Bani Saud penguasa Hijaz dan Najd melarang berdirinya ISIS, maka pertanyaannya: Mengapa mereka sejak lama tidak mendirikan Daulah Islamiyah tersebut? Mengapa mereka justru mendirikan kerajaan nasionalis Su’udiyah?

Kalau PBB melarang berdirinya ISIS, maka pertanyaannya: Mengapa mereka tidak melarang berdirinya negara Katholik Vatikan, negara Syiah Iran, negara atheis China, Kuba, Korea Utara, dan sebagainya?

Kalau para nasionalis Indonesia merasa sedih dan kecewa dengan berdirinya Negara Islam di Irak dan Suriah, maka pertanyaannya: Apakah Allah tidak kecewa ketika Anda mengotori bumi-Nya dengan negara nasionalis yang amburadul dan penuh kezhaliman seperti Indonesia selama ini?

Maka saudaraku yang budiman dan jujur…Anda harus legowo dengan pertolongan Allah akan bangkitnya Daulah Islamiyah di abad 21 ini. Semoga ini akan merintis jalan menuju bangkitnya Khilafah Islamiyah di muka bumi, setelah runtuhnya Turki Utsmani pada 1924 lalu. Amin Allahumma amin.

Kami menyerukan kepada para Habaib, khususnya Habib Rieziq Shihab, para aktivis dan pendukung FPI, untuk mendukung dan menolong Daulah Islamiyah ini; karena pemimpinnya adalah keturunan Ahlul Bait Rasulullah SAW. Al Ustadz Al Mujahid Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah adalah keturunan Ahlul Bait.

Kami juga menyerukan para Salafiyun, apapun jalurnya dan dimanapun tempatnya, agar mendukung Daulah Islamiyah ISIS ini. Sebab mereka selama ini sangat aktif mendakwahkan: Taat Ulil Amri, taat pemerintah Muslim, taat pemimpin Islam, larangan memberontak penguasa Muslim, dan seterusnya. Hayo kawan-kawan Salafiyun, buktikan kejujuran kalian, buktikan TAUHID kalian di hadapan Allah, Rasul-Nya, dan Ummat ini! Buktikan bahwa pengakuan kalian selama benar, jujur, bahwa agama kalian selama ini adalah lurus di atas Manhaj Salaf. Buktikan wahai saudara-saudaraku Salafiyun rahimakumullah jami’an.

Alhamdulillah, atas izin Allah, secara perlahan-lahan mulai nampak kebenaran Daulah Islamiyah ISIS. Hal itu dapat dibaca dari derasnya permusuhan yang ditujukan padanya dari kekuatan-kekuatan politik anti Islam. Berikut ini sebagian tanda-tanda kebenaran Daulah Islamiyah ISIS:

[1]. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan ISIS sebagai organisasi teroris, bersama Ikhwanul Muslimin dan Jabhah Nusrah di Suriah. ISIS tidak menyerang kepentingan Saudi, mengapa diteroriskan? Jabhah Nusrah jelas-jelas melawan rezim Syiah Nushairiyah di Suriah, mengapa diteroriskan juga? Bukankah Saudi sangat ingin rezim Bashar Assad dihancurkan di Suriah? Dan Ikhwanul Muslimin sekian lama termasuk organisasi yang taat aturan hukum (sekuler) yang berlaku, mengapa diteroriskan juga? Saudi tidak punya alasan menteroriskan ISIS karena alasan mereka salah & bathil.

[2]. Amerika telah meningkatkan bantuan senjata berat, termasuk pesawat Drone, ke pemerintah Syiah Irak di bawah Nuri Al Maliki. Bantuan senjata itu sedianya untuk memberantas “para teroris” yang tergabung dalam ISIS.

[3]. Perserikatan negara-negara monarkhi Arab, yaitu Saudi, UEA, dan Bahrain sangat menentang pejuang-pejuang Islam di Suriah dan Irak. Mereka akan menangkap para pejuang yang pulang ke negara masing-masing, lalu menjebloskannya ke penjara, jika mereka tidak kembali setelah melewati batas waktu yang mereka tetapkan. Kebathilan raja-raja monarkhi anak keturunan Abu Jahal Cs ini sangat nyata ketika mendukung rezim Abdul Fattah As Sissi di Mesir yang telah membantai ribuan kaum Muslimin dan Mukminin Mesir.

[4]. Perserikatan Syiah di Timur Tengah sangat marah dengan serbuan pasukan ISIS ke Suriah, karena itu dikhawatirkan akan meruntuhkan rezim Bashar Assad. Maka Iran, Hizbullah Libanon, dan tentara rezim Assad bersatu padu membendung pengaruh ISIS di Suriah. Termasuk aktivis-aktivis Syiah di Indonesia dan dunia dimobilisasi untuk membantu rezim Assad.

[5]. Israel sangat ketakutan dengan berdirinya ISIS, serta berkumpulnya para mujahidin global di Suriah. Mereka selama ini sudah kelelahan menghadapi Hamas, lalu datang rombongan mujahidin dalam jumlah lebih besar, yaitu ISIS, Jabhah Nusrah, Jabhah Islamiyah, dan sebagainya. Israel tidak mau rezim Assad runtuh, lalu berganti pemerintahan Islam di Suriah. Kalau sampai begitu, ancaman terhadap Israel akan semakin terbuka dan berbahaya. (Amin Allahumma amin).

[6]. Negara-negara anti Islam di dunia sepakat tidak mendukung perjuangan mujahidin di Suriah dan mempersulit siapa saja yang hendak terjun membantu mujahidin kesana. Bagi mereka yang ingin datang ke Irak untuk membantu ISIS juga dipersulit dan diancam dengan tuduhan terorisme.

[7]. Daulah Islamiyah ISIS juga dimusuhi oleh PKK, partai komunis Kurdi, yang tentu saja haluan akidahnya atheis dan komunis. PKK terus melancarkan permusuhan dan serangan, sesuatu yang tidak mereka lakukan kepada pemerintah Turki.

[8]. Lembaga dunia seperti PBB tidak ada kepeduliannya sedikit pun kepada ISIS, atau kaum Muslimin yang dibantai rezim Assad di Suriah. Lembaga seperti OKI, Parlemen Uni Eropa, sama saja mereka.

[9]. Kaum hedonis, liberalis, mulhid Arab sepakat untuk membenci ISIS, menentangnya, menjelek-jelekkan citranya, dan tidak menghendaki berdirinya negara berazaskan Islam. Demikian juga para cendekiawan, pemikir, penulis, wartawan, seniman, dan sebagainya di dunia Arab. Mereka takut jika Syariat Islam tegak berdiri, mereka tak boleh berhedon-hedon ria. Seperti ungkapan terkenal dari Ulil Abshar bahwa: “Negara sekuler bisa menampung hawa maksiyat dan kesalehan sekaligus.”

[10]. Berdirinya ISIS juga dibenci oleh para ulama bayaran, yang menjual fatwa dan ilmu agama, untuk mendapat kemuliaan dunia, kesenangan syahwat, popularitas, dan kenyamanan hidup. Orang-orang begini banyak, di Timur Tengah maupun di Indonesia dan dunia Islam. Mereka disebut dalam Al Qur’an dengan ungkapan: Yasytaruna bi ayatillah tsamanan qalilan (menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah). Harga murah di sini maksudnya, menjual dengan imbalan kenikmatan dunia.

Dari hal-hal seperti ini tampak jelas bahwa yang membenci ISIS adalah: Amerika, Uni Eropa, Bashar Assad, Zionis Israel, raja-raja monarkhi Arab, Syiah Iran-Irak-Libanon-Suriah, kaum hedonis, dan para sekutunya.

Ada juga yang membenci ISIS karena salah paham, belum mengerti, atau mendapat sekian banyak informasi salah dari media-media sekuler. Orang-orang yang salah paham, semoga mendapat tuntunan dan taufik dari Allah Ta’ala. Amin ya Sallam.

Ada yang mengatakan, kalau ISIS dibenci oleh Saudi, tidak menjamin bahwa ISIS menjadi benar. Maka pertanyaannya kami adalah: Bagaimana dengan Amerika, Eropa, Zionis Israel, Syiah, kaum hedonis dan liberal yang juga sama-sama membencinya? Pertanyaan lain: Bagaimana dengan Ikhwanul Muslimin yang juga dibenci Saudi, dan Jabhah Nusrah yang berjuang di Suriah? Apa salah mereka sehingga dibenci? Pertanyaan lanjutan: Mengapa bukan Saudi sendiri yang memulai berdirinya Daulah Islamiyah, padahal mereka memiliki sejuta satu kemampuan untuk membentuk negara Islami? Mengapa Saudi justru sekian lama membentuk negara kerajaan nasionalis? Andaikan dulu, di masa lalu, Allah tidak menolong Muhammad Al Saud rahimahullah dengan Jihad para penuntut ilmu (Wahabi), pastilah tidak akan pernah berdiri Kerajaan Saudi.

Kami sangat berharap kepada ikhwan-akhwat Salafiyun di seluruh dunia agar segera mengulurkan tangan kepada Daulah Islamiyah ISIS di Irak dan Suriah ini. Kami berharap mereka membantu dengan tenaga, pemikiran, dukungan moral, dana, santunan sosial, atau minimal dengan doa. Mengapa demikian? Karena ikhwan-akhwat Salafiyun terkenal dengan seruannya untuk taat Ulil Amri, mendukung pemimpin Muslim, mendukung pemerintahan Islam. Kini Islam, kaum Muslimin, dan Allah Ta’ala sedang menantikan uluran tangan dan bukti keberpihakan mereka kepada Manhaj Salaf. Semoga Allah Ta’ala merahmati mereka di atas Al Haq, menunjuki jalan yang kuat dan teguh, serta membuat mereka mencintai Sunnah selamanya. Amin Allahumma amin.

Demikian sekilas tulisan sederhana yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat, memberi pencerahan (dengan izin Allah), serta berterima di hati-hati kaum Muslimin di mana saja mereka berada. Amin ya Rabbal ‘alamiin.

Naqulu qauli hadza nastaghfirullaha lana wa lakum jami’an, walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, wallahu a’lam bisshawaab, was salamu ‘alaikum wa rahmatullah wabarakaatuh.

(Mine).





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Benci Khilafah Islamiyyah Adalah Benci Islam

 


Sekarang ini para tokoh yang mengaku Islam memvonis orang-orang yang mendukung Daulah Islamiyyah atau Khilafah Islamiyyah (bukan ISIS karena ISIS sudah tidak ada) sebagai orang-orang yang sinting alias gila seperti kutipan berikut: (“Hanya orang sinting saja yang mau bergabung dengan ISIS dan kelompok sejenis itu,” kata Syafi’i kepada Tempo melalui pesan singkat, Kamis, 31 Juli 2014. http: //www.tempo.co/read/news/2014/08/01/078596645/Syafii-Maarif-Dukung-ISIS-Itu-Sinting).
Padahal Daulah Islamiyyah itu murni membawa ajaran yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melaksanakan tauhid yang merupakan dakwah para nabi dan rasul, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga dituduh oleh kaumnya yang kafir sebagai orang sinting alias gila, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوا آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?”.” [Ash Shaaffaat: 35-36],
dan firman-Nya Ta’ala:

أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءهُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ

“Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya?  Atau (apakah patut) mereka berkata: “Padanya (Muhammad) ada penyakit gila.” Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran.” [Al Mu’minun: 69-70].
Jadi jangan heran bila para pendukung Daulah Islamiyyah itu dituduh sinting alias gila, karena panutan mereka yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dituduh gila juga oleh para tokoh saat itu.

Sebagian para tokoh yang mengaku islam di negeri ini juga menyebut para pendukung Daulah Islamiyyah juga sebagai orang-orang bodoh alias dangkal pemikirannya, seperti kutipan berikut: (“Yang mendukung ISIS adalah orang bodoh karena tidak memahami pribadi dan sejarah bangsa Indonesia sendiri. Bagi NU, NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah upaya final untuk mendirikan negara Indonesia,” tukasnya. http: //www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/08/05/n9tsfo-pbnu-yang-mendukung-isis-adalah-orang-bodoh).
Maka itu tidaklah mengherankan dikarenakan para pengikut para Nabi juga disebut sebagai orang-orang yang dangkal pemikiran lagi bodoh, sebagaimana apa yang Allah Ta’ala firmankan tentangnya:

فَقَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قِوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلاَّ بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلاَّ الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ

“Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: “Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang dangkal pemikiran, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta”.” [Huud: 27].
Mereka disebut dangkal pikiran dan bodoh dikarenakan mereka mengikuti murni apa yang Allah dan Rasul-Nya ajarkan dan perintahkan tanpa menentangnya dengan akal-akal yang telah terkontaminasi oleh virus-virus kesukuan dan sekulerisme, di mana syiar mereka adalah sami’naa wa atha’naa (kami mendengar dan taat) sehingga disebut bodoh dan dangkal karena tidak dipertimbangkan dengan pola pikir Barat dan Filsafatnya yang mendominasi masa kini dan telah merasuki jiwa-jiwa bermental jajahan.

Para thaghut dan rengrengannya juga mengancam para pendukung Daulah Islamiyyah dan yang berbai’at kepadanya dengan ancaman pencabutan kewarganegaraan (pengusiran sosial) kecuali kalo mau kembali kepada ajaran Islam ala Indonesia (alias beragama Pancasila), seperti kutipan berikut: (Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah untuk mencabut kewarganegaraan warga negara Indonesia yang terbukti menjadi pendukung Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). “WNI yang menjadi pejuang ISIS di Timur Tengah harus dicabut (kewarganegaraannya). Tindakan tegas diperlukan agar mereka tidak mudah kembali ke Indonesia untuk menyebarkan paham dan ideologinya,” kata Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/8/2014), http: //www.antaranews.com/berita/447254/pemuda-muhammadiyah-cabut-kewarganegaraan-wni-pendukung-isis).
Maka begitu juga para thaghut zaman dulu mengancam para nabi dan para pengikutnya dengan ancaman yang sama, sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan:

قَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُواْ مِن قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَكَ مِن قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَارِهِينَ

“Pemuka-pemuka dari kaum Syuaib yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami”. Berkata Syuaib: “Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?”.” [Al A’raf: 88],
dan firman-Nya Ta’ala:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُم مِّنْ أَرْضِنَآ أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ

“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: “Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami”. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: “Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang lalim itu,” [Ibrahim: 13].

Bila para thaghut masa kini berusaha menghalang-halangi kaum muslimin dari berhijrah ke Daulah Islamiyyah, maka orang-orang kafir dahulu juga sama seperti itu yaitu menghalang-halangi kaum muslimin dari hijrah bahkan hatta hijrah ke negeri kafir yang lebih aman-pun mereka tidak rela sehingga dahulu musyrikin Quraisy mengirim duta untuk menyusul kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah di awal Islam, dan ketika sudah ada Darul Islam di Madinah dan hijrah diwajibkan maka musyrikin Quraisy-pun berupaya menggagalkan hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melakukan penyisiran perjalanan, dan mereka mencegat para shahabat yang hendak hijrah dan memenjarakan mereka. Shuhaib Ar Rumiy bahkan ketika hendak hijrah dicegat musyrikin Quraisy dan mereka melepaskannya setelah ia mau memberikan seluruh hartanya kepada mereka, sehingga ketika sampai turun ke Madinah Allah Ta’ala menurunkan ayat ini:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ وَاللّهُ رَؤُوفٌ بِالْعِبَادِ

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” [Al Baqarah: 207]
dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepadanya:

ربح البيع

“Beruntunglah penjualan itu”,
begitu pula sebagian orang-orang kafir mau melepaskan muhajirin bila sudah memberikan tebusan. Itulah perilaku-perilaku kaum kafir yang selalu sama pola dan bentuknya, hanya beda nama dan zamannya saja. Allah Ta’ala berfirman:

أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ

“Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” [Adz Dzariyat: 53],
dan berfirman:

تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ

Sungguh serupa hati-hati mereka itu. [Al Baqarah: 118].

Jadi janganlah heran kita semua dengan tindakan para thaghut dan kaki tangan mereka terhadap para muwahhidin. Bersabarlah karena bila dulu ada Badar, Uhud, Hudaibiyyah dan Futuh Mekkah maka begitu juga zaman ini akan ada juga hal serupa. Sebagaimana dulu di awal Islam kaum muwahhidin dalam kondisi ketakutan dan kekhawatiran ditangkap dan dibunuh, sebagaimana firman-Nya Ta’ala:

وَاذْكُرُواْ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِي الأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.” [Al Anfal: 26],
maka begitu juga di masa kelahiran Islam hakikiy di akhir zaman ini akan ada fase ketakutan dan kekhawatiran, dan sebagaimana dulu ada fase Hudaibiyyah yang pada kondisi itu kaum muslimin merasa aman dan Daulah Islam diakui eksistensinya yang diperhitungkan dalam politik dunia, maka tidak lama lagi in Syaa Allah fase itu akan kita alami, dan sebagaimana dulu ada fase futuh Mekkah di mana manusia berbondong-bondong masuk islam maka in Syaa Allah fase itu akan kita alami sebagaimana di dalam janji Allah Ta’ala yang telah dikabarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana Islam akan masuk ke setiap rumah di bumi ini dengan kejayaan orang yang jaya dan kehinaan orang yang hina. Maka bersabarlah sampai akhir hayat, dan ingatlah bahwa hakikat kemenangan itu adalah keteguhan di atas tauhid dan manhaj. Daulatul Islam Baqiyah Bi Idznillah Ta’ala walaupun para thaghut dan para ulama suu’ itu tidak menyukai dan tidak menginginkannya, serta walaupun mereka berusaha keras dan mengerahkan segala upaya dalam memadamkan dan menumpasnya, karena cahaya Allah Ta’ala tidak mungkin bisa dipadamkan, Allah Ta’ala berfirman:

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” [At Taubah: 32-33],
dan berfirman:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” [Ash Shaff: 8-9].

Dienullah ini adalah Nuur (Cahaya) dan Naar (Api), cahaya yang menerangi jalan orang-orang mu’min dan api yang membakar orang-orang kafir. Maka gunakanlah akal sehat kalian dan ambillah pelajaran dari perjalanan umat terdahulu. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan semua sahabatnya. Dan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Abu Sulaiman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS